RAKER PERTAMA BADAN STANDARDISASI INSTRUMEN PERTANIAN
Malang - Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) menggelar rapat kerja (Raker) pertamanya di Ballroom Grand Mercure Mirama Malang. Raker yang dilaksanakan selama 3 hari tersebut, dibuka hari ini, 28 September 2023 dan diikuti oleh 64 satker BSIP dari seluruh Indonesia, termasuk BSIP Kepri.
Hadir dalam pembukaan raker, Kepala BSIP Kepri, Dr. Ir. Ruslan Boy, S.P., M.Si. yang didampingi oleh Kasubbag Tata Usaha, Sahrul Hadi Nasution, S.P., Ketua Kelompok Fungsional, Deddy Hidayat, S.Pt., M.Pt. serta Fungsional Penyuluh Pertanian, Firsta Anugerah Sariri, S.P. Acara yang juga dihadiri oleh kalangan akademisi maupun pemerintah daerah dan berbagai stakeholder, diawali dengan sambutan Sekretaris BSIP, Dr. Ir. Harris Syahbuddin, DEA. Dalam sambutannya, Sesba melaporkan bahwa ada 5 perguruan tinggi dan 5 pemerintah daerah serta BSN dan pihak swasta yang mendukung penyusunan roadmap BSIP.
Raker dengan tema "Akselerasi Strategi Pengelolaan Sumberdaya Standardisasi Instrumen Pertanian untuk Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk”, dibuka oleh Kepala BSIP Kementan Prof. Dr. Ir. Fadjry Djufry, M.Si. yang dilanjutkan dengan penandatanganan nota kesepahaman penerapan standardisasi baik dengan perguruan tinggi maupun dengan pemerintah kabupaten. Dalam arahannya, Kepala Badan menyampaikan bahwa penandatanganan MoU dalam rangka penderasan diseminasi penerapan standar instrumen pertanian sangat penting. "Peran rektor dan bupati dalam memulai penerapan standar di seluruh Indonesia sangat dibutuhkan. Kolaborasi dengan akademisi, birokrat, dan swasta untuk memastikan penerapan standar sangat diperlukan untuk meningkatkan standar mutu hasil.", terang Ka. Badan.
Selanjutnya pleno dan diskusi masing-masing bidang akan dilanjutkan esok hari Jumat, 29 September 2023. Harapannya output dari raker kali ini yang berupa roadmap arah kebijakan penerapan standardisasi serta penentuan rencana dan strategi dalam pelaksanaannya dapat terwujud. Sistem pertanian menjadi terstandar sehingga meningkatkan mutu dan daya saing produk.